Kamis, 25 Agustus 2011

TERMOS DAN MUG KERAMIK



Termos dan mug keramik memiliki fungsi mendasar yang sama, yakni perabot minum. Semua orang setuju tentang itu. Tapi, secara teknis mereka difungsikan dengan cara kerja yang berbeda, sesuai dengan komponen-komponen yang menyusun keduanya.
Termos, dengan komponen penyusun yang kurang lebih terdiri dari logam, yang berfungsi sebagai penjaga suhu minuman, dilapisi oleh bahan isolator, dan ruang hampa yang melingkupi ruang antar keduanya, ia mampu menyimpan dan menjaga kalor di sitem sehingga tidak dilepaskan ke lingkungan. Begitupun udara dingin di lingkungan, tidak akan mempengaruhi suhu sistem. Sama jika yang terjadi; dingin di dalam, panas di luar. Keduanya tidak akan saling mempengaruhi. Cara yang cukup simpel untuk mencegah perpindahan kalor. Hingga kau akan dapatkan segelas air hangat atau teh kesukaanmu tanpa kau perlu kepanasan memegangi tubuh termos.
Berbeda dengan mug keramik, ia tidak di desain untuk menyembunyikan panas di dalam seperti halnya termos. Dengan keramik yang menjadi bahan dasarnya, ia justru mneghantarkan panas secara sempurna. Sehingga tanganmu akan merasa hangat ketika kau menggenggamnya.
Sebagai orang yang suka mengait-kaitkan satu dua hal dengan realita, saya berpikir bahwa termos dan mug keramik tersebut analog dengan kepribadian manusia. Dan dalam konteks ini, saya persempit saja, manusia yang dimaksud adalah saya dan Anda.
Sepakati saja, panas kita analogikan sebagai...hmmmm... semacam
perasaan dan ekspresinya.
Tak ada yang tahu isi hati seorang manusia kecuali manusia itu sendiri. Tapi Allah Swt. Begitu kuasa membolak-balikkan hati. Dan mengatur sedemikian rupa bagaimana hati tersebut dapat mengepalai sistem pemerintahan seorang manusia.
Di samping itu, Allah Swt. pun Mahakuasa menganugerahkan manusia hati dengan tipe yang berbeda-beda. Di antara milyaran tipe hati yang ada, setidaknya ada dua tipe yang saya ketahui. Yakni tipe termos dan tipe mug keramik.
Tipe termos yakni tipe yang pandai menyembunyikan perasaannya dengan apik, tidak tertebak dari luar. Juga tidak terpengaruh oleh macam musim yang berganti di luar. Lebih kurang, seperti termos yang jago menyembunyikan panas di sistem dan tidak terpengaruh oleh suhu di lingkungan.
Sedangkan tipe mug keramik adalah tipe blak-blakan. Bisa dengan mudah menampakkan apa yang tengah bergejolak di hatinya. Persis mug keramik yang mengkonduksikan panas dari sistem ke lingkungan.
Keduanya memiliki kekurangan, juga tak lepas dari kelebihan. Tapi, untuk saat ini, saya tertarik untuk mengulas kekurangannya saja.
Termos, anggap saja saya adalah termos. Orang-orang seperti saya sangat apik menyembunyikan perasaan. Sedikit saja bicara, itupun bukan tentang hal-hal yang sifatnya privasi. Buruknya, saya pintar sekali berbohong. Lebih buruk lagi, orang-orang percaya saja pada ucapan saya.
Orang seperti saya bisa sebeku perairan arktik, tapi ada saatnya saya meledak-ledak, berkobar bagai api. Buruknya, saya tidak pernah bisa memprediksi kapan ledakan itu terjadi. Lebih buruk lagi, it’s danger to be my side when i explode. Celakalah orang-orang yang mengusik saya ketika itu.
Orang seperti saya tidak banyak maunya, merasa bahagia cukup dengan menjadi apa adanya. Tidak butuh banyak pengakuan manusia untuk menjadi bahagia. Tidak butuh banyak alasan untuk selalu menjadi yang unggul (sepertinya ini bukan kekurangan). Tapi buruknya, itu sering menjadi alasan saya untuk tidak peduli, khususnya pada hal-hal prestatif, seperti belajar, dll. Masa bodoh dengan nilai saya yang anjlok! Masa bodoh disebut ini-itu! Toh saya sudah merasa bahagia. Lebih buruk lagi, saya membenci orang-orang yang ‘terlalu’ peduli kepada saya. Bertanya-tanya, kenapa? Ada apa? Ah, itu memusingkan. Saya hanya bisa mendumel dalam hati, “Hei, apa urusanmu? Aku tidak minta perhatianmu! Kau pikir kau siapa?” cukup egois memang.
Dan yang terburuk, orang-orang sering menuduh saya dengan macam-macam tuduhan. Saya dituduh dewasalah, alim, rajin, blablabla. Sungguh kejam.
Itulah buruknya menjadi termos. Itulah buruknya menjadi saya.
Lain halnya dengan mug keramik. Kukatakan saja itu adalah anda. Orang-orang bertipe ini adalah orang jujur. Bahkan terlalu jujur. Kejujuran Anda bahkan terbaca tanpa Anda perlu berkata. Mata anda mengatakan segalanya. Gesture anda cukup mewakili semuanya. Bahkan tanda baca di SMS-SMS anda bisa memberitahu saya banyak hal. Tapi, dalam banyak konteks, hal-hal itu bisa jadi merugikan Anda sendiri. Apalagi jika Anda berurusan dengan orang-orang termos. Macam saya ini. Hehe. Saya bercanda.
Baiklah, meskipun kemungkinan besar saya tidak menjadi psikolog, saya tetap suka memperhatikan dan menganalisis human behaviour
Teori-teori tersebut bersifat relatif, tidak mutlak benar. Buktinya, saya sering juga bercerita banyak hal kepada Anda. Termasuk menulis surat yang bercerita banyak hal, yang tengah Anda baca ini. Lucu bukan.
Fiuh..
Betapa banyak hal yang telah Anda ketahui. Mungkin termos menuang teh terlalu banyak. Tapi, termos tetaplah termos, dan mug keramik mungkin juga akan tetap menjadi mug keramik. Rawatlah keramikmu agar tidak retak. Karena gawatlah jadinya kalau retak. Teh yang termos tuang bisa jadi tumpah ruah kemana-mana. Bocor.
Terakhir, percayalah. Anda tidak perlu mengkhawatirkan termos. Emm. Ya, kalaupun terjadi apa-apa dengan termos, semisal logam di dalamnya rusak, patah, atau semacamnya, toh termos akan tetap terlihat baik-baik saja bukan? Karena yang rusak ada di dalam. Berbeda dengan mug keramik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar